MEDAN-Okmum pria mengaku anggota Paspampres membuat heboh dan viral di Media Sosoal (Medsos), karna diduga menganiaya warga Bumpek Sibolangit yang hendak melihat kehadiran Presiden RI Joko Widodo ke Sumatera Utara dalam Rangka Hari Pers Nasional 2023 Kamis (9/1/23) .
Kejadian tak enak, yang terjadi di balik kehadiran Presiden RI ke 7 itu terjadi di Jalan William Iskandar Pasar V yang berdekatan dengan Gedung Olah Raga (GOR) Pemprov Sumatera Utara (Sumut) Kamis (9/2/2023),sejumlah warga terlibat cekcok dengan para pria yang mengaku Paspampres.
“Ya benar peristiwa itu terjadi di Jalan William Iskandar Pasar V yang berdekatan dengan GOR Pemprov Sumut yang mana, saat itu, sejumlah warga bumi perkemahan (Bumper) Sibolangit, Desa Bandar Baru, datang ke lokasi untuk melihat Jokowi terlibat cekcok dengan para pria yang mengaku Paspampres,”kata Tommy Sinulingga, S.H, M.H, yang merupakan Kuasa Hukum dari masyarakat tersebut.
Kepada awak media ini Tommy Sinulingga, S.H, M.H yang juga tampak hadir bersama warga bumi perkemahan (Bumper) Sibolangit, Desa Bandar Baru menceritakan Kronologis kejadian itu, awalnya puluhan warga Sibolangit yang mendengar kehadiran Jokowi di Gedung Serbaguna Pancing, berbondong bondong ikut hadir menyambut kedatangan orang nomor 1 di Indonesia itu.
Menurut Tomi, kehadiran warga Sibolangit di simpang Unimed ingin menyampaikan aspirasi masyarakat yang akan di gusur oleh Gubernur Sumatera Utara usai kepulangan Jokowi.
” Mereka (warga) berharap agar Presiden RI Jokowi bisa hadir ke Sibolangit dan membatalkan rencana Edy Rahmayadi untuk menggusur warga asli,”ujar Tommy.
Namun, niat hati ingin menyampai kan aspirasi lewat tulisan di spanduk, tiba-tiba beberapa oknum yang mengaku anggota PASPAMPRES datang lalu di duga melakukan penganiayaan terhadap warga sibolangit tersebut.
Dijelaskan Tommy Sinulingga, S.H, M.H, sebelum para pria yang mengaku anggota PASPAMPRES itu datang mengenderai mobil Torota Rush dengan Plat BK 311RA,awalnya masyarakat hendak membentangkan spanduk, namun di larang oleh orang intel.
” Awalnya masyarakat ingin membentangkan spanduk bang, tapi di larang oleh orang intel, ya sudah larangan orang intel itupun dituruti, dan spemduk lalu di simpan lah ke dalam mobil, “jelas Tommy.
Bahkan kata Tommy, saat itu warga telah menunggu beberapa lama, namun, beberapa orang warga ada menerima informasi bahwa Jokowi tak akan melewati gerbang tempat warga menunggu itu.
Mendapat informasi tersebut, warga memutuskan untuk pulang. Hanya saja, saat warga akan menghidupkan mobilnya, tiba tiba datang beberapa orang pria menggunakan mobil Torota Rush dengan Plat BK 311RA .
“Atas periatiwa ini, kami akan laporkan orang yang mengaku anggota PASPAMPRES itu ke Polda Sumut, ini sudah penganiayaan terhadap masyarakat, kasian masyarakat di aniaya seperti ini bang ,”bilang Tommy semabari berharap agar Kapolda Sumut bisa mengusut tuntas persoalan ini. (esa)