MEDAN– Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan wisuda 523 lulusan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi di kampus tersebut Jalan Pintu Air IV, Kwala Bekala Medan Johor, Sabtu (8/7/2023).
Para lulusan yang diwisuda itu
ada berasal dari Batam, Aceh, Nusa Tenggara Timur, dan daerah lainnya.
Wisuda tahun akademik 2022/2023 itu dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Mitra Husada Medan Dr Imran Saputra Surbakti MM, Ketua Senat STIKes Mitra Husada Medan Febriana Sari SST MKeb, Ketua Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia Sumut, Rinawati Sembiring SsiT MKes PhD dan Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia Sumut Betty Mangkuji SST MKeb
Hadir juga Ketua Aptisi Sumut Dr H Muhammad Isa Indrawan SE MM diwakili Sekretaris Supriyanto SP MSi, Batalyon Arhanudse 11/BS (Baterai A) Lettu Arh Yoyok Eriyantoko, serta para direktur dan pimpinan rumah sakit yang menjadi mitra program magang MBKM bagi mahasiswa STIKes Mitra Husada.
Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga SKM MKes mengatakan, program studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi mempunyai visi yaitu menjadi prodi berdaya saing tingkat nasional menuju Asia 2030 yang menghasilkan lulusan profesi bidan yang kompeten, service excellent, inovatif, berintegritas tinggi, unggul dalam kegawatdaruratan dan technopreneur.
“Lulusan prodi ini mampu melaksanakan keterampilan klinis kebidanan secara mandiri dan tuntas,” sebut Dr Siti Nurmawan.
Disebutkannya, STIKes Mitra Husada Medan pernah melakukan pelatihan di bawah supervisi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) berbasis Good Laboratory Practice (GLP) pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Work Place Based Assesment, seperti miniCEX, portofolio.
Untuk mencapai target unit kompetensi, katanya mahasiswa telah melaksanakan pelayanan kebidanan di bawah supervisi kewenangan level 3 dan mandiri dengan kewenangan level 4 dengan service excellent.
Selain itu juga mengikuti uji kompetensi profesi bidan diselenggarakan secara nasional dengan Computer Based Test (CBT), dan pada 26 Maret 2023 sebanyak 523 orang dinyatakan lulus atau kompeten.
Menurut Siti, pelaksanaan itu sesuai dengan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa bidang kesehatan dengan Surat Keputusan Nomor 0375/KOM-Kes/III/2023 dan berhak mendapatkan sertifikat profesi bidan.
“Lulusan profesi bidan STIKes Mitra Husada Medan telah memiliki kemampuan menjadi problem solver dalam mengatasi masalah kesehatan, khususnya dalam masalah kebidanan,” kata lulusan S3 USU ini.
Siti juga memaparkan, STIKes Mitra Husada Medan telah mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dengan program itu, katanya diharapkan mampu menjawab tantangan perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dunia usaha dan industri hingga dinamika masyarakat.
Menurut Siti, STIKes Mitra Husada Medan berkomitmen terus membekali lulusan profesi bidan untuk dapat bersaing di pasar kerja melalui MBKM yang merupakan salahsatu key performance indicator diwajibkan Kemdikbudristek yang tertuang dalam 10 IKU.
Sehingga, katanya mahasiswa memiliki kesempatan yang luas untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata
“Peningkatan kompetensi lulusan STIKes Mitra Husada Medan juga didukung dengan didirikannya Competency Learning Center (CLC),” ucapnya.
Untuk memastikan kompetensi lulusan, tambah Siti saat ini sedang proses lisensi Lembaga Sertifikat Profesi (LSP) STIKes Mitra Husada Medan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dijelaskannya, program-program experimental learning memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan keinginan dan bakatnya.
Lebih lanjut Siti juga menyebutkan, lulusan profesi bidan telah mengikuti Professional Midwifery Practice sesuai dengan kebijakan MBKM yang terdiri dari Clinical Experience: Mahsa University 28 orang, Medical Quang Tri 4 orang, Oral Presentation in Conference by Reset 28 orang, apprentice (magang) 60 orang.
Kemudian enterpreneurship (wirausaha) 93 orang, proyek kemanusiaan 523 orang, membangun desa 523 orang, serta serangkaian kompetensi yang menjawab tantangan industri 5.0.
Disebutkannya, lulusan profesi bidan tidak hanya siap mengisi lapangan kerja, tapi juga mampu menciptakan lapangan kerja dan kewirausahaan (technopreneur) dengan memanfaatkan kemampuan digital dalam berwirausaha, menjadi smart digital preneur salahsatunya melalui aplikasi Mitra Health Store (Gomitch)
“Pada wisuda kali ini sebanyak 79 lulusan memperoleh Award Enterpreneur,” kata Siti seraya menyebutkan lulusan STIKes Mitra Husada Medan juga ada sebagai anggota DPRD, Ketua PC Ikatan Bidan Indonesia, Kepala Desa dan lainnya.
Menurut Siti, saat ini bidan dihadapkan pada tantangan disrupsi 4.0 menuju industri 5.0, peningkatan potensi, kapasitas dan kapabilitas, serta upaya kolaboratif dalam penyelanggaran pelayanan kesehatan selalu ditingkatkan, baik kolaborasi lintas organisasi lintas daerah, lintas ilmu dan lintas protesi di tingkat nasional maupun internasional.
STIKes Mitra Husada Medan juga melakukan berbagai upaya peningkatan mutu akademik dalam penyelenggaraan tri dharma, kolaborasi global, peningkatan kualitas SDM yang saat ini dosen dengan gelar Doktor 6 orang, 2 orang PhD dan 3 orang kandidat Doktor di Universitas Airlangga dan USU.
Dia juga mengatakan diperlukan kerja keras, komitmen, kerja sama, secara terintegrasi dari civitas akademika di seluruh unit dalam bidang tugas peran dan tanggung jawab apapun dalam mengemban amanah visi misi institusi.
“Semuanya diarahkan menuju sata core value atau budaya kerja PACER (Professional, Accountable, Colaborative, Empathy, Reability) untuk mencapai akuntabilitas kinerja yang efektif dan efisien dalam mewujudkan World Class University,” tegasnya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumut Prof Drs Saiful Anwar Matondang MA PhD menuturkan, wisudawan lulusan Program Profesi Bidan STIKes Mitra Husada telah menjadi bidan yang profesional.
Ia pun meminta wisudawan agar menjunjung tinggi standar-standar minimum.
Ia mengakui, banyak masyarakat Sumut berobat ke Penang Malaysia, lantaran di sana hospital dan tourism digabung untuk membuat rumah sakit dikunjungi dengan happy (rasa bahagia).
Untuk itu ia meminta tenaga kesehatan lulusan STIKes Mitra Husada memberikan pelayanan kepada pasien agar merasa nyaman sehingga memilih tidak lagi berobat ke luar negeri. ( swisma)