MEDAN – Haji Anwar Sani Tarigan tidak menduga, ketidaktelitiannya saat mengambil jam tangan yang mirip dengan miliknya akan memicu kegaduhan publik.
Anggota DPRD Sumut, yang berlatar belakang pengusaha ini, sempat dilaporkan seorang SPG di Samsung Service Center, Novi, yang kehilangan jam tangan merek Samsung miliknya. Laporan itu akhirnya berujung damai, karena tidak terbukti.
Begitupun, video rekaman CCTV peristiwa itu sempat beredar luas dan sangat disesali Haji Anwar Sani. Pengusaha yang juga pemilik beberapa toko emas ini pun akhirnya angkat bicara.
Cerita Haji Anwar Sani, pada siang Kamis 30 Maret 2023 lalu, ia mendatangi kantor Samsung Service Center, Jalan Gatot Subroto, Medan.
“Niatnya untuk memperbaiki televisi merek samsung yang rusak. Namun saat itu karyawan bagian servis mereka masih sholat zuhur,” ucap Haji Anwar Sani kepada wartawan, Selasa (4/4/2023) malam di kediamannya yang luas dan tampak mewah, di kawasan Jalan Jamin Ginting, Medan.
Sambil menunggu, ia kemudian melihat-melihat produk handphone dan jam tangan di rak toko. Tiba-tiba ia kepikiran untuk membeli jam tangan baru untuk anaknya. Ia kemudian mengeluarkan sebuah jam tangan Samsung miliknya yang pernai ia beli seharga Rp3 jutaan.
“Jam tangan ini selalu saya bawa dan taruh di dalam tas, karena biasanya hanya digunakan saat rapat. Jam itu saya keluarkan dan tunjukkan ke seorang karyawan toko. Saya tanya apa ada jam tangan yang tipenya di atas ini,” cerita Haji Anwar Sani memperlihatkan jam tangan dan tas yang biasa dibawanya.
Namun, saat melihat-lihat produk di rak tadi, karyawan bagian servis datang memberitahu bahwa televisi miliknya tidak bisa diperbaiki lagi. Sparepart-nya tidak ada, meski sudah menghubungi ke kantor pusat di Jakarta.
Di sini, Haji Anwar Sani mulai kesal dan agak emosi. Ia heran dengan alasan tidak adanya sparepart, meski yang didatanginya pusat servis Samsung terbesar di Kota Medan.
Ia mengungkapkan baru sekitar 3 tahun menggunakan televisi itu. Di tengah kekesalan dan emosi, Haji Anwar Sani kemudian beranjak pergi.
Namun tiba-tiba seorang karyawan memanggil, mengingatkan jam tangannya tertinggal di atas meja. Tanpa teliti memerhatikan, Haji Anwar Sani kemudian memungut jam tangan di atas meja, yang mirip dengan miliknya.
Terburu-buru dan dipicu kekesalan, ia sudah tidak ingat lagi bahwa jam tangan miliknya sudah kembali ditaruh dalam tas. Dan yang terakhir diambil merupakan jam tangan milik seorang SPG Samsung.
“Karena lagi kesal, jam tangan itu kemudian langsung saya masukkan ke kantong celana. Karena sedikit emosi, saya tidak begitu perhatikan detilnya. Tapi memang persis sama dengan jam tangan saya. Saat itu juga sudah buru-buru, karena akan segera berangkat ke luar kota,” bebernya.
Pada hari yang sama, Haji Anwar Sani bersama keluarga berangkat ke Sidikalang, Dairi. Maklum, sebelum menjadi legislator di DPRD Sumut, Haji Anwar Sani juga pernah menjabat sebagai Direktur PD Pasar Kabupaten Dairi selama 10 tahun.
Saat berada di Sidikalang, Sabtu (1/4/2023) malam, Haji Anwar Sani tiba-tiba mendapat pesan dari seorang koleganya, terkait beredar video dirinya yang diduga mencuri jam tangan seorang SPG Samsung.
Terkejut dan bingung, ia pun langsung memeriksa tasnya. Haji Anwar Sani kemudian menemukan ada 2 jam tangan yang mirip dalam tas kecilnya.
Menyadari kelalaiannya, Haji Anwar Sani bergegas kembali ke Medan esok harinya. Tiba di Medan, ia pun langsung menuju kantor Samsung Service Center. Namun tutup, karena minggu.
Pada Senin (3/4/2023), Haji Anwar Sani kembali mendatangi kantor servis Samsung. Dan akhirnya bisa bertemu dengan Novi, SPG yang kehilangan jam tangan.
Kepada Novi, ia lantas menjelaskan duduk peristiwa itu, dan menyerahkan jam tangan yang salah ambil. Novi kemudian mengajak bersama-sama ke Polsek Medan Baru untuk berdamai, sebab laporannya telah terlanjur dibuat di sana.
Di hadapan polisi, keduanya kemudian sepakat berdamai dan persoalan itu dianggap selesai.
“Sama sekali tidak dorongan dan keinginan untuk mengambil jam tangan milik orang lain. Namun situasinya seperti itu. Jam tangannya memang mirip, merek sama. Ini murni kelalaian dan ketidaktelitian saya. Saat itu juga kurang fokus karena sempat terbawa emosi dan kesal,” terang politisi yang juga dikenal memiliki sebuah perusahaan transportasi antar kota dengan puluhan armada mini bus ini.
Ia pun menyampaikan penyesalannya atas kegaduhan dan kehebohan yang terjadi karena peristiwa itu. Peristiwa itu, menurut Haji Anwar Sani, mirip seperti orang yang salah ambil hp di atas meja saat sedang berkumpul ramai.
“Saya sungguh meminta maaf kepada saudari Novi dan seluruh masyarakat. Saya tidak menduga, karena emosi sesaat hingga menyebabkan persoalan seperti ini. Peristiwa ini akan menjadi pelajaran berharga bagi saya ke depannya,” ujar Haji Anwar Sani tulus. (Red)