MEDAN – Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Alwashliyah (PP HIMMAH) memberikan apresiasi tinggi kepada Kepala Kepolisian Resort Pelabuhan Belawan Sumatera Utara AKBP Oloan Siahaan, SIK, atas kinerjanya yang cepat, tegas, dan profesional dalam menjaga keamaan di wilayah kerjanya.
Hal ini disampakan oleh Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Alwashliyah H. Saibal Putra saat berkunjung ke Medan, Senin 05 Mei 2025.
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi buat kapolres yang tegas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Pelabuhan Belawan,” ungkapnya.
Bukan tanpa alasan Saibal menilai langkah yang diambil oleh Kapolres dengan menindak tegas pelaku tawuran yang mencoba menyerangnya adalah bentuk menciptakan epek jera bagi para pelaku tawuran yang sudah sangat meresahkan masyarakat.
“Ini bentuk memberikan efek jera bagi para pelaku tawuran yang sudah sangat meresahkan, langkah tegas memang harus dilakukan,” katanya.
Saibal juga menambahkan bahwa keputusan Kapolres Belawan juga bentuk membela diri akibat serangan brutal kelompok tawuran.
“Untuk membela diri keputusan itu sudah tepat,” tutup tokoh pemuda Sumatera Utara ini.
Sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan menjadi sasaran serangan brutal sekelompok pemuda bersenjata tajam saat melintas di Tol Belmera, Minggu (4/5/2025) dini hari.
Kejadian bermula setelah Kapolres memimpin langsung apel pengamanan menyusul pecahnya tawuran antara kelompok pemuda Lorong Stasiun dan Lingkungan 13 Selebes di kawasan Jalan Stasiun Belawan, sekitar pukul 19.30 WIB.
Usai apel dan patroli, Kapolres bergerak pulang sekitar pukul 01.35 WIB.
Namun sekitar pukul 02.05 WIB, saat melintasi Tol Belmera, mobil dinas Kapolres diadang oleh sekitar 10 pemuda yang secara ilegal berada di jalur tol sambil mengacungkan senjata tajam jenis celurit dan klewang.
Bukan hanya mengadang, kelompok ini secara membabi buta menyerang mobil dinas, melempar batu, petasan roket, dan mengejar kendaraan dinas polisi.
“Sudah diberikan peringatan. Tapi mereka tetap menyerang dengan brutal. Ini bukan lagi tawuran biasa, ini sudah masuk kategori penyerangan terhadap simbol negara,” tegas Kapolres.
Namun karena serangan tidak mereda, Kapolres melepaskan tembakan ke arah pelaku sebagai bentuk pembelaan diri dan upaya menyelamatkan jiwa personel. (Red)