MEDAN-Octori Nanda (24) warga Pulau Burung Indragiri Hilir Provinsi Riau dan Audina Azira Boru Sirait (22) warga Kisaran Kabupaten Asahan menjadi korban penipuan calo tenaga kerja di Medan Amplas kota Medan.
Mirisnya gara-gara tak kunjung bekerja Octori Nanda sampai menggelandang, kelaparan, dan kehausan.Nasib yang dialami Octori itu lalu diceritankannya kepada Wartawan Minggu (10/9/23) malam.
Ceritanya berawal korban calo tenaga kerja Octori Nanda dan temannya Audina Azira Boru Sirait datang ke Medan untuk mencari pekerjaan.
Dengan selembar Ijazah SLTA harapan untuk bekerja terbuka saat kedua korban mendapat info dari di Media Sosial milik Homaida Doloksaribu istri Ketua Umum (Ketum) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pedang Keadilan Perjuangan (PKP), Kennedy Manurung warga Jalan KH Rivai A Manaf Nasution, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.
Akhirnya setelah cetingan di Medsos, kedua korban mendapat pencerahan dan lalu kedua korban mendatangi Homaida di Jalan KH Rivai A Manaf Nasution tepatnya di Sekretariat Ormas Pedang Keadilan Perjuangan (PKP),
“Saya dan teman saya ditawari bekerja di Pabrik Roti,dengan membayar uang sebesar Rp2,5 juta perorang, namun karna kami tidak punya uang terjadilah kesepakatan, artinya uang Rp 2,5 juta itu akan dibayar setelah kami bekerja,dan jaminannya Izajah SLTA kami harus dipegang oleh Homaida,”ujar Octori Nanda.
Lanjutnya, setelah itu, sebelum kami bekerja Homaida kembali menghubungi korban, dan Homaida mengatakan bahwa uang Rp 2,5 itu harus bayar dimuka kalau mau cepat diterima bekarja di pabrik roti tersebut.
“Saat kami ketemu, Homaida kami mengatakan kalau kami tidak memiliki uang Rp 2,5 juta perorang yang ada hanya Rp 500 ribu, dan uang Rp500 ribu itu lalu diambilnya sebagai uang tanda jadi,”jelas Octori Nanda.
Endingnya setelah ditunggu- tunggu kedua korban tak kunjung dipanggil untuk bekerja dipabrik roti seperti yang telah dijanjikan oleh Hotmaidah kepada kedua korban.
Alhasil korban kembali mendatangi Homaida,dan korban mengatakan kalau tidak bisa bekerja kembalikan saja Izajahnya, soal uang Rp 500 ribu itu tidak usah dikembalikan juga tidak apa-apa yang penting ijazah dikembalikan.
“Saya sudah mendatangi Homaida minta izajah saya dan teman saya Audina Azira Boru Sirait untuk dikembalikan, tapi sampai saat ini, kira-kira sudah dua bulan ijazah kami tidak dikembalikannya,”kata korban.
Lucunya lagi, kata korban, saat kami minta Izajah yang ditahan itu, Homaida malah marah marah dengan mengatakan kalau izajah itu tidak ada sama dia, pada hal ketika itu Izajah kedua korban diserahkan dan diterima oleh Homaida, tapi anehnya disuruhnya minta dengan kawannya seorang wanita..
“Saya uda mendatangi kawanya itu, namun ketika diminta malah kawannya bilang kalau izajah itu tidak ada sama dia melainkan sama Homaidah,” ucap korban yang terlihat bingung.
Korban berharap agar Homaida istri dari Ketua Umum (Ketum) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pedang Keadilan Perjuangan (PKP), Kennedy Manurung mau mengembalikan Ijazah kedua korban dan jika Ijazah itu tidak dikembalikan, maka kedua korban akan melaporkannya kepada pihak yang berwajib (Polisi).
“Sudah dua bulan Ijazah kami tidak kembalikannya dan bahkan saya sudah berusaha memintanya, tapi hasilnya tetap juga tidak dikembalikannya, untuk itu saya akan mencari keadilan dengan melaporkannya ke polisi,”bilang korban.
Terpisah saat dikonfirmasi Senin (11/9/23) siang Homaida Doloksaribu hanya diam tak menjawab, terkesan acuh tak mau tau ketika ditanya terkait ditahannya Ijazah Octori Nanda dan Audina Azira Boru Sirait tersebut.
Sementara Ketua Umum (Ketum) Ormas Pedang Keadilan Perjuangan (PKP), Kennedy Manurung yang juga di konfirmasi dihari yang sama tak bersedia dengan alasan dirinya lagi sibuk kerja
“Saya lagi sibuk kerja,tidak ada waktu untuk memberi keterangan, nanti ada waktunya, anda sudah berada diruangan saya silakan keluar,”cetusnya (Red)