,MEDAN-
Badan Pusat Statistik ( BPS ) Sumatera Utara mencatat nilai ekspor pada Agustus mengalami penurunan dibandingkan Juli 2020, yaitu dari US$715,98 juta menjadi US$683,15 juta atau turun sebesar 4,59 persen.
“Bila dibandingkan dengan
Agustus 2019, ekspor Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 1,40 persen,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut
Dinar Butar-butar SE MSi, Kamis (1/10/2020)
Disebutkan Dinar, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumut pada Agustus 2020 terhadap Juli 2020 adalah karet sebesar US$9,55 juta (10,46%).
Ekspor ke Tiongkok pada Agustus 2020 merupakan yang sebesar yaitu US$116,69 juta diikuti Amerika Serikat sebesar
US$89,44 juta dan India sebesar US$55,45 juta dengan
kontribusi ketiganya mencapai 38,2 persen.
Sedangkan menurut kelompok negara utama tujuan ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN)
pada Agustus 2020 merupakan yang terbesar dengan nilai US$231,84 (33,94%)
Dinar juga menyebutkan peran dan perkembangan ekspor Sumut menurut sektor pada Agustus 2020 serta periode Januari-Agustus 2020.
Sektor Pertanian pada Agustus mengalami penurunan US$6,78 juta (-12,67%) dibandingkan Juli 2020. Sedangkan sektor Industri turun sebesar US$26,05 juta (-3,93%), sementara sektor-sektor lainnya relatif stabil.
Kontribusi nilai ekspor sektor industri terhadap total nilai ekspor Januari–Agustus 2020, sebesar 92,00 persen, sektor pertanian sebesar 8,00 persen,
sektor pertambangan dan penggalian, sektor minyak dan gas, serta sektor lainnya sebesar 0,00 persen.
Ekspor pada periode Januari–Agustus 2020 bila dibandingkan Januari–Agustus 2019, golongan barang yang mengalami kenaikan terbesar adalah lemak dan minyak hewan/nabati mengalami kenaikan sebesar US$72,35 juta (3,96%) dan golongan ikan dan udang naik sebesar US$39,31 juta (22,50%).
Golongan barang yang mengalami penurunan adalah golongan kopi, teh, rempah-rempah turun sebesar US$70,45 juta (-20,81%) dan berbagai produk kimia sebesar US$63,64 juta (-11,05%).
Selama periode Januari–Agustus 2020, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 digit) mampu memberikan kontribusi sebesar 88,30 persen terhadap total ekspor Sumut.
Sementara itu ekspor di luar 10 golongan barang memberikan kontribusi sebesar 11,70 persen.
“Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang pada periode Januari–Agustus 2020 turun 0,75 persen terhadap Januari–Agustus 2019,” beber Dinar.
Lebih lanjut disampaikan Dinar, sepanjang Agustus 2020 negara Tiongkok, Amerika Serikat dan India merupakan pangsa ekspor terbesar Sumatera Utara, masing-masing sebesar US$116,69 juta, US$89,44 juta dan US$55,45 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 38,29 persen.
Sekitar 33,94 persen barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia di luar ASEAN. Selain ketiga negara tersebut, untuk kawasan Asia di luar ASEAN, Jepang merupakan pangsa ekspor dengan nilai ekspor sebesar US$26,16 juta.
Pada periode Januari–Agustus 2020 dibandingkan periode yang sama 2019, negara tujuan utama yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar adalah Malaysia sebesar US$91,88 juta (78,67%) diikuti Myanmar sebesar US$68,73 juta (92,51%) dan India sebesar US$66,95 juta (19,50%).
Sedangkan negara yang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar adalah Tiongkok sebesar US$57,43 juta (-8,27%) diikuti Jepang sebesar US$54,21 juta (17,20%) serta Amerika Serikat sebesar US$14,82 juta (-2,28%).
Secara keseluruhan, pada periode Januari–Agustus 2020, ekspor ke sepuluh negara tujuan utama mengalami kenaikan sebesar 3,37 persen dibanding periode Januari–Agustus 2019.
IMPOR
Sedangkan nilai impor melalui Sumatera Utara Agustus 2020 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$304,68 juta, atau turun sebesar 0,63 persen dibandingkan Juli 2020 yang mencapai US$306,63 juta
” Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar
12,00 persen,” ungkapnya.
Menurutnya nilai impor menurut golongan penggunaan barang Agustus
dibanding Juli 2020, barang modal turun sebesar 14,53
persen, bahan baku/penolong naik sebesar 1,18 persen dan sebesar 0,63 barang konsumsi naik sebesar 10,31 persen.
Pada Agustus 2020, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah mesin/peralatan listrik sebesar US$7,11 juta (59,07%).
Golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$10,10 juta (-21,32%).
Nilai impor pada Agustus 2020 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$98,88 juta dengan perannya mencapai 32,45 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Malaysia sebesar US$28,97 juta (9,51%) dan Amerika Serikat sebesar US$25,77 juta (8,46%).
Sementara nilai impor melalui Sumatera Utara Agustus 2020 atas dasar CIF (cost, insurance
& freight) sebesar US$304,68 juta, atau turun sebesar 0,63 persen dibandingkan Juli 2020 yang mencapai US$306,63 juta.
“Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 12,00 persen,” demikian ungkap Dinar Butar-butar (tanai)