metro24jam.net – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut, H Baharuddin Siagian SH MSi tampak antusias saat mengunjungi dan memotivasi atlet Pelatda PON 2024. Bahar yang tampak akrab dengan para atlet itu bahkan sempat ‘beradu otot’ dengan para binaragawan yang sedang berlatih.
Bahar tampak diabadikan bersama para pria kekar yang sedang berlatih di Komplek Sport Centre, Jalan Pancing.
Mereka berjalan beriringan seolah hendak melakukan sesuatu yang berbahaya. Namun tak seperti para binaragawan yang membuka bajunua, Bahar masih tetap mengenakan t shirt biru sambil mengepalkan tangannya.
Sesi foto tersebut menjadi salah satu hal menarik dalam kunjungan Bahar bersama para stafnya, Rabu pagi kemarin. Bahar ditemani Sekdis Ismail, Kabid PPO Budi Syahputra, Kabid PO M Maimun dan lainnya.
Saat mengunjungi atlet binaraga dan fitness di komplek Sport Centre, Bahar juga memotivasi atlet agar memberi penampilan terbaiknya pada PON 2024.
“Ini momentum Sumut jadi tuan rumah PON. Mari kita serius. Kita harus berlatih. Ini rumah kita. Main di sini, dan ditonton orang Sumut sendiri. Tentu beda. Bisa jadi legacy luar biasa. Itu warisan. Saat jadi tuan rumah raih prestasi, ini lebih punya nilai lebih sehingga bisa jadi motivasi buat adek-adek atau anak kalian nanti,” kata Bahar lagi.
Selain binaraga, Bahar mengunjungi atlet gateball dan hoki. Sebelumnya, Bahar juga mengunjungi atlet kick boxing dan panjat tebing.
“Kami sejak pagi melakukan aktivitas jalan pagi mengunjungi atlet Pelatda. Mulai dari Unimed, kami juga bertemu atlet-atlet Sumut, seperti atlet hoki. Kami melihat porsi latihan belum ketat. Sehingga memang perlu dilakukan diskusi dengan cabor,” kata Baharuddin.
Diakuinya, pelatih dan wasping (pengawas pendamping) wajib hadir setiap hari di tempat latihan. Tujuannya, agar bisa melihat apa yang sudah dikerjakan dan yang akan dikerjakan.
“Tentu berkaitan dengan program kerja dan pelatihan PON 2024,” terangnya.
Kegiatan mengunjungi atlet Pelatda, kata Bahar, akan rutin dilakukan. Pihaknya ingin memastikan atlet berlatih serius.
“Jadi kami melakukan monitoring melihat kehadiran atlet, pelatih dan wasping serta untuk memberi motivasi,” paparnya. (hai)