Satuhati.co | BINJAI – Raskami boru Surbakti (21) tewas di tangan suaminya, Ramona Sembiring (23). Sadisnya, Raskami yang sedang hamil 2 bulan justru meregang nyawa dengan kondisi perut robek hingga usus dan hatinya terburai.
Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan dengan menghadirkan terdakwa Ramona yang kini duduk di kursi pesakitan di ruang sidang PN Binjai, Senin (13/7) siang.
Dalam sidang lanjutan tersebut, majelis hakim juga menghadirkan saksi ahli forensik dari RSU dr Djoelham Binjai yakni dr Agustinus Sitepu.
Dalam keterangannya, Agustinus menjelaskan berdasarkan pemeriksaan terhadap tubuh korban ditemukan adanya luka robek di perut sebelah kanannya hingga usus dan hatinya terjulur keluar.
“Kalau perkiraan saya luka seperti itu hanya bisa terjadi diakibatkan oleh adanya benda padat seberat lebih dari 2 ton yang sengaja dijatuhkan hingga mengenai perut korban. Ataupun sengaja digilas dengan benda berat semacam itu,” kata Agustinus.
Namun Agustinus menduga bahwa penyebab utama kematian korban justru karena adanya pendarahan hebat di kepala. Hal itu berdasarkan hasil otopsi yang dilakukannya pada 30 Januari 2019 lalu.
“Sewaktu diperiksa saya menemukan ada benjolan sebesar telur bebek di rahim korban. Makanya saya suruh dokter kandungan untuk ikut memeriksa. Dan ternyata benar korban ketika itu sedang dalam keadaan hamil antara 2 – 3 bulan,” ujarnya.
Selain Agustinus, majelis hakim dipimpin Hakim Ketua Dedi SH turut menghadirkan lima saksi lainnya yang salah satunya adalah Kadus Tanjung Putri, Fernandus Bangun. Dimana ketika proses rekonstruksi Fernandus turut menjadi model seolah-olah sebagai korban di tempat kejadian.
“Jadi ketika proses rekonstruksi diketahui pelaku sempat menginjak-injak perut korban dan memukuli wajah serta lehernya,” kata Kadus.
Ia tak tau persis alasan kenapa pelaku sampai tega menghabisi nyawa istrinya tersebut. Hanya saja yang dia ketahui memang pelaku ada merasa sakit hati atas ucapan istrinya yang menyebut nama mamaknya
“Keduanya cek cok mulut hingga membuat pelaku marah. Dia langsung membawa istrinya itu untuk diserahkan ke orang tuanya. Tapi dalam perjalanan, pelaku tiba-tiba membawa istrinya itu ke pantai. Dan disitulah dihabisinya,” kata Kadus.
Sebelumnya dikabarkan warga Dusun Tanjung Putri, Desa Namu Ukur Utara, Kec. Sei Bingei dihebohkan oleh penemuan sesosok mayat perempuan tanpa busana tersangkut di alat berat (beko) di lokasi Galian C. Dimana ternyata mayat tersebut adalah Raskami Surbakti seorang perempuan yang tinggal di kampung sebelah yakni Desa Belinteng. (*/ok)