Satuhati.co | MEDAN – Dalam rangka memperingati Hari Palang Merah Nasional ke-75, pada 17 September 2020. Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) menyakinkan para pendonor bahwa kegiatan Donor Darah aman dilaksanakan asal kita mematuhi protokol kesehatan.
Hal ini dikatakan Wagubsu H. Musa Rajekshah saat menjadi narasumber dalam Dialog Isu Aktual Lintas Medan Pagi di RRI Medan melalui sambungan telepon, Rabu (16/9/2020). Dipandu presenter Syahrudi.
Menurut Wagubsu H. Musa Rajekshah bahwa stok darah saat ini mengalami penurunan terutama di masa pandemi Covid-19 dan keadaan itu masih mencukupi kebutuhan, khususnya di Kota Medan, karena upaya pengumpulan donor darah terus digelar dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Situasi menurunnya jumlah stok darah bukan hanya di Kota Medan, tetapi di UTD PMI seluruh Indonesia dibandingkan biasanya. Tetapi untuk Kota Medan, tetap dapat memenuhi jika ada permintaan,” ujar Wagubsu, yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan.
Untuk kebutuhan darah, kata Wagub, masih dapat dipenuhi dengan jumlah stok yang hingga kini berkisar 4.000-an kantong darah. Selain upaya menggalang donor darah oleh PMI, keberadaan pendonor yang siap sedia (standby) jika diperlukan juga memberikan optimisme bahwa keperluan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan transfusi darah masih mencukupi.
“Biasanya satu bulan dapat 6.000 kantong, saat pandemi Covid-19 ini hanya 4.000 kantong. Dan kondisi itu mencukupi bagi PMI Kota Medan. Hanya saja yang biasanya kita bisa kirim ke kabupaten/kota lain, saat ini hanya untuk (kebutuhan) di Kota Medan saja,” ungkapnya.
Adapun langkah yang dilakukan oleh PMI Kota Medan di masa pandemi adalah dengan menerima darah dari pendonor aktif atau yang rutin menyumbangkan darahnya ke PMI. Kemudian lembaga ini juga tetap mendatangi berbagai organisasi dan instansi pemerintah atau swasta serta TNI/Polri, termasuk juga rumah ibadah.
Begitu juga di beberapa lokasi strategis seperti Lapangan Merdeka dan tempat keramaian lain. Namun tetap menjaga penerapan disiplin protokol kesehatan dengan memastikan tidak terjadi kerumunan massa.
“Saat ini juga terus dilakukan pembinaan dan pelatihan terhadap para relawan. Karena itu bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya tetap bisa dilakukan, dengan menerapkan protokol kesehatan menjadi faktor utama sehingga kita bisa memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Termasuk juga pemeriksaan tekanan darah dan kesehatan lainnya,” jelas Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Memyinggung rencana kegiatan peringatan Hari Palang Merah Nasional ke-75 Tahun 2020, Ijeck menyampaikan bahwa tahun ini pelaksanaannya akan dilangsungkan sederhana dan bersifat internal saja, guna menghindari terjadinya kerumunan.
“Peringatan Hari Palang Merah Nasional hanya mengundang PMI kecamatan, syukuran, tumpengan, doa bersama sekaligus peluncuran mobil Ambulance dari PMI Pusat. Di peringatan kali ini, PMI lebih peduli dan siap membantu masyarakat, “ kata Ijeck selaku Ketua PMI Medan.
Dari pertanyaan pendengar radio terkait bagaimana pendonor darah di masa pandemi, serta harga satu kantong darah yang menjadi biaya untuk unit transfusi darah (UTD).
Ijeck meyakinkan bahwa langkah untuk kebaikan tersebut tetap bisa dilakukan. Sebagaimana dipertanyakan oleh pendonor aktif bernama Putra yang juga dikenal baik oleh Wagubsu. Sementara untuk harga satu kantong darah dengan biaya Rp 360 ribu sesuai standar Nasional.
Ijeck menerangkan bahwa biaya itu bukan membayar darah, melainkan mencukupi operasional keberadaan UTD, mengingat petugas di unit itu perlu diberikan honor. Sedangkan keberadaan lembaga PMI adalah sebagai lembaga sosial yang harus saling membantu, pungkasnya.