Satuhati.co | MEDAN -Pencopotan Dirut PDAM Tirtanadi yang merupakan salahsatu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara secara mendadak, tentu mengejutkan banyak pihak.
Namun inilah jawaban Gubsu Edy Rahmayadi saat menjawab pertanyaan wartawan dalam sesi bersilaturahmi dengan insan pers di lingkungan Pemprov Sumut di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (30/6/2020).
Gubsu secara blak-blakan mengatakan bahwa pencopotan tersebut berkaitan dengan kinerja Dirut yang dinilai rapotnya merah atau tidak mencapai target yang diharapkan sebagaimana sesuai visi-misi Sumut Bermartabat yang diemban.
Gubsu mengungkapkan bahwa sampai saat ini, air PDAM masih kotor dan tak jalan sementara disisi lain rakyat juga terus ribut terkait pasokan air PDAM yang didistribusikan kerumah-rumah rakyat yang tidak sesuai dengan harapan. Gubsu juga menjelaskan jika Pencopotan tersebut bukan dikarenakan beliau sudah menjabat setahun lalu dicopot, mengingat masuk sekolah tingkat SMA saja butuh waktu 3 tahun, Hanya jika ditinjau dari segi bisnis dan penghasilan kinerja Dirut PDAM dianggap tidak mampu mendongkrak mendukung
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Povsu. “Mengapa kalian tidak setuju Dirut PDAM di copot, padahal air kotor dan tidak jalan. Sedangkan dari sisi bisnis juga tidak mampu mendukung PAD Provsu,” ujar Gubsu Edy Rahmayadi balik bertanya kepada wartawan ketika sebelumnya Gubsu meminta wartawan yang setuju
Dirut PDAM dicopot untuk tunjuk tangan seolah sedang melakukan voting.
Gubsu memaparkan bahwa semuanya ada aturan mainnya. Untuk calon pengganti Dirut yang telah di copot, Pemprovsu saat ini sedang melakukan Rekrutmen secara terbuka, dimana siapa saja boleh mendaftar untuk menjadi calon.
Tentu harus mengikuti berbagai tahapan serta kriteria disyaratkan dan mengikuti test. Semua ini dilaksanakan tidak main-main dalam rangka mencari orang-orang terbaik karena jangan sampai terjadi lagi yang dilantik malah sosok yang tidak baik lalu kemudian dicopot lagi.
Gubsu mengingatkan dalam mengikuti test tentu ada yang lulus yang tidak lulus nantinya, Bagi yang tidak lulus hendaknya jangan menebar kebencian.
“Saya sangat membutuhkan kwalitas bukan kwantitas,” tegaskan Gubsu.
Sebagaimana diketahui kabar pencopotan Trisno Sumantri sebagai nahkoda BUMD Pemprov Sumut di bidang pelayanan air bersih masyarakat, sudah santer terdengar sejak dua minggu lalu. Terkhusus pula di lingkungan PDAM Tirtanadi Sumut.
Namun, kabar tersebut masih sekadar isu lantaran Trisno diketahui masih memimpin sejumlah rapat di lingkungan PDAM Tirtanadi.
Trisno Sumantri bersama tiga Direksi lainnya dilantik Gubsu Edy Rahmayadi pada 7 Mei 2019. Pelantikan mereka bersamaan dengan penonjoban 10 pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Sumut, dan jajaran direksi serta komisaris BUMD Pemprov Sumut lainnya. Namun, sekitar 13 bulan menjabat, Trisno Sumantri akhirnya dicopot sebagai dirut PDAM Tirtanadi. (*/ok)