Satuhati.co | Medan – Patut diacungi jempol, petugas Polisi tak butuh waktu lama mengungkap tabir kematian. Jefri Wijaya alias Asiong (39), warga Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal yang ditemukan tewas mengenaskan di jurang kawasan Tahura, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, Jumat (18/9/2020).
Setelah petugas berhasil mengindentifikasi korban dan meminta keterangan dari istri dan keluarga korban, akhirnya pelaku pembunuhan warga Medan Sunggal itu pun langsung terungkap.
Dari informasi dilapangan, Senin (21/9/2020) malam, personel unit Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Poldasu berhasil mengungkap kasus pembunuhan Asiong, warga Sunggal, Kota Medan.
Jasad Asiong sebelumnya ditemukan tewas mengenaskan di dalam jurang kawasan hutan Jalan Medan-Berastagi Km 54-55 Desa Ndaulu Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, pada Jumat (18/9/2020) lalu.
Dari informasi yang didapatkan Satuhati, para pelaku diperkirakan lebih dari dua orang. Para Pelaku itu ditangkap secara terpisah di kawasan Desa Makmur Sibolangit dan Pancurbatu, Senin (21/9/2020).
Dirreskrimum Poldasu Kombes Irwan Anwar saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya penangkapan terhadap pelaku pembunuhan Asiong.
Ketika wartawan menanyakan jumlah tersangka yang diciduk apa tiga orang, Kombes Irwan Anwar mengatakan masih pengembangan.
“Bukan tiga orang, banyak, Ini masih dalam pemeriksaan dan pengembangan intensif, akan dirilis,” kata Kombes Irwan Anwar.
Namun, polisi berpangkat perwira melati tiga di pundaknya itu belum bersedia menyebut identitas para tersangka serta motif dibalik pembunuhan yang menimpa Asiong.
Hingga kini polisi masih melakukan pengembangan atas kasus yang terjadi sama Asiong. Sebelumnya, jenazah Asiong ditemukan dengan sejumlah luka-luka. Tidak hanya lebam di bagian muka, sejumlah luka lainnya juga terdapat pada jasad korban.
“Ada bekas luka di muka, goresan di pipi, badan lembam dan bagian pahanya terlihat dibakar hidup-hidup,” ujar istri korban Lisa saat ditemui Satuhati.co di Yayasan Angsapura Jalan Asia Medan, Senin (21/9/2020) siang.
Diberitakan sebelumnya, Jefri Wijaya alias Asiong (39) warga Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal, ditemukan tewas mengenaskan di kawasan Tahura Jalan Jamin Ginting pada Jumat (18/9/2020) lalu.
Asiong ditemukan tewas dengan sejumlah luka lebam dan terdapat luka yang diduga dibakar di bagian pahanya.
Jasad Asiong awalnya ditemukan warga yang kemudian ditindaklanjuti oleh petugas Kepolisian.
Menurut Lisa, istri korban, mengatakan bahwa pada tanggal 16 September 2020 lalu, ada seseorang yang mencari suaminya tersebut di tempat hiburan itu.
“Udah gitu, esok hari tanggal 17 itu, sekitar pukul 18.00 WIB, suami saya pergi dari rumah, gak pulang lagi sampai tanggal 19 September kemarin baru dapat kabar.
Saya sempat mencari keberadaan suami dengan bertanya sama temannya yang juga partner jual mobil itu dan dikasih tahu.
Lisa sempat mendapat informasi dari group whatsapp badminton, dimana dalam grup wa itu ada seorang pria meninggal dengan ciri-cirinya ada bekas pupil di bagian punggung sebesar biji kacang, langsung saya tandai itu suami saya,” ujar Lisa.
Asiong diduga korban pembunuhan, jasadnya ditemukan di jurang hutan Tahura Karo . Saat mengindentifikasi tubuh suami, saya menandai asiong mempunyai bekas operasi di perut, ungkapnya.
Terkait kematian suaminya Asiong, Lisa mengaku telah dimintai keterangan oleh Polres Tanah Karo dan pihak petugas Polda Sumut.
Tangis Istri Korban
Isak tangis Lisa (34) pecah seketika begitu mengenang sosok suaminya, Jefri Wijaya alias Asiong (39) yang diduga menjadi korban pembunuhan dan jasadnya ditemukan di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi.
Sambil terisak, ia mengisahkan masa-masa indah yang dilaluinya bersama Asiong selama mengarungi bahtera rumah tangga.
Lisa menuturkan, Jefri Wijaya adalah sosok penyayang terhadap keluarga besar maupun keluarga kecilnya.
“Dia itu penyayang, sama adik-adiknya, sama keluarga, dia itu sayang, dia membela adiknya, dia enggak mau lihat adiknya susah,” ujar Lisa saat ditemui di kawasan Angsapura Jalan Asia, Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Senin (21/9/2020).
Korban Jefri Wijaya tewas dengan meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Warga Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal, itu sehari-hari bekerja sebagai agen jual beli mobil.
Menurut Lisa, sosok Jefri juga penuh perhatian dan pekerja keras bagi keluarga.
“Kalau anak-anak, dia juga sangat sayang. Dia tipe yang pekerja keras, kalau dalam keadaan terjepit, otaknya langsung mutar. Misalnya kalau enggak ada uang, dia mau jual mobil yang second hand, pokoknya dia cepatlah tanggap terhadap keluarga,” lanjutnya.
Di sela-sela kesibukannya, Jefri selalu meluangkan waktu untuk menemani anak-anaknya dan memerhatikan masa tumbuh kembang buah hatinya.
Dalam perjalanan pernikahan mereka, Lisa merasakan bahwa suaminya sehat dan tidak ada riwayat penyakit serius. Karena itulah, ia tak menyangka suaminya tiba-tiba meninggal di masa yang terbilang muda.
“Enggak ada, enggak ada sakitnya, justru itu yang membuat saya merasa heran. Sama sekali tidak ada, dia enggak ada bilang apa gitu,” lanjutnya.
“Setelah dia pergi dari rumah itu, saya enggak tahu lagi ke mana dia,” sambungnya.
Tak ada firasat sama sekali dirasakan Lisa, bahwa suaminya akan pergi untuk selamanya.
“Pas waktu hari terakhir itu, Dia minta makan, dan itulah pertemuan kami terakhir, setelah itu tak nampak dia lagi,” kenang Lisa.
Lisa mengucapkan terimakasih kepada pihak petugas Kepolisian dan berharap pihak kepolisian mengungkapkan dan segera meringkus dalang dan motif dibalik pembunuhan yang menimpa suaminya agar bisa memberikan rasa keadilan. (Edi/tc)