Kegiatan vaksinasi di Puskesmas Glugur Darat II. (foto: raja/24jam.net) |
METRO24JAM, MEDAN – Sejumlah warga yang hendak mendapatkan vaksin Covid-19 di Puskesmas Glugur Darat II, Jalan Pendidikan, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, mengeluhkan.
Pasalnya, sudah antri berjam-jam, mereka tak kunjung mendapat kejelasan mengenai waktu vaksin. Bahkan ketika ada seorang warga yang bertanya mengenai jadwal pelaksanaan vaksin, petugas puskesmas menyuruhnya bersabar dengan nada tinggi.
Insiden itupun sempat direkam oleh beberapa warga yang kesal akibat terlalu lama menunggu vaksinasi.
“Anak saya sudah mengikuti vaksin tahap pertama. Nah, di surat keterangan itu dijelaskan bahwa vaksin kedua tanggal 12 Oktober 2021. Namun ketika kami datang pada hari tersebut, petugas Puskesmas mengatakan stok vaksin habis dan disuruh datang besoknya,” kata warga yang terlibat adu mulut dengan petugas Puskesmas, Rawi Kresna, kepada wartawan, Kamis (14/10).
Namun saat kembali datang, Rawi dan anaknya justru tak mendapat kepastian mengenai jadwal vaksin. Diapun coba menanyakan hal itu kepada salah seorang petugas Puskesmas. Namun bukannya diberi jawaban, Rawi malah disuruh bersabar dengan nada tinggi hingga mengundang perhatian masyarakat lain.
“Kami hadir dari jam 08.00 WIB dan menunggu sampai jam 12.00 WIB, tidak ada kejelasan untuk vaksin kedua. Saat saya tanya, jawaban petugas Puskemas sangat menyinggung perasaan kami karena tidak memiliki etika bahasa,” sebutnya.
Rawi mengaku heran dengan kinerja petugas Puskesmas Glugur Darat II yang seolah tak mengindahkan program pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
“Mohon kepada bapak Presiden, Gubernur Sumut, Walikota Medan untuk mengevaluasi petugas Puskesmas di Jalan Pendidikan, seorang PNS yang melayani masyarakat vaksin dengan cara marah-marah,” pintanya.
“Vaksin memakai uang rakyat, gaji PNS dari pajak rakyat, negara jangan sampai kalah dengan bahasa-bahasa arogan seorang petugas Puskesmas yang harusnya melayani masyarakat,” tukasnya.
Rawi menduga ada permainan di Puskesmas Glugur Darat II sehingga masyarakat terkesan dipersulit dalam mendapatkan vaksin Covid-19.
“Mohon pihak yang terkait untuk melakukan pengawasan dan penyelidikan masalah vaksin habis dan terbatas untuk masyarakat,” ujarnya.
“Padahal bapak Presiden Joko Widodo berulangkali menyampaikan dengan bahasa yang tegas bahwa jangan coba-coba bermain patgulipat terhadap vaksin untuk masyarakat, vaksin penggunaan dana APBN siap-siap untuk diberi sanksi pidana,” tambahnya.
Apalagi menurutnya pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas tersebut mengabaikan protokol kesehatan karena masyarakat dibiarkan berdesakan tanpa aturan. “Malangnya, petugas di sana jelas melanggar Instruksi Presiden, Peraturan Gubernur Sumut, Peraturan Walikota Medan,” tegasnya.
Ketika dikonfirmasi, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Medan, Mardohar Tambunan, mengaku belum mengetahui keributan yang terjadi di Puskesmas Glugur Darat akibat buruknya layanan petugas.
Namun dia akan meninjau apa persoalan yang terjadi dengan menghubungi Kepala Puskesmas tersebut. “Belum dengar saya masalahnya. Tapi pasti saya hubungi (untuk mencari tahu persoalannya),” kata Mardohar.
Ditanya apakah kejadian serupa sering terjadi dalam pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas, dengan tegas Mardohar menjawab tidak. Sebab itu ia akan meninjau masalah yang terjadi di Puskesmas Glugur Darat II, Jalan Pendidikan Medan. (aja).