Satuhati.co | Medan — Untuk memutuskan mata rantai peredaran wabah virus corona atau Covid-19. Maka pemerintah pusat terus gencar mensosialisasikan protokol kesehatan, mulai gunakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Hal ini dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja dalam rangka sosialisasi kampanye sadar masker sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan Covid-19, khususnya di Sumut, di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, Sumut, Sabtu (12/9/2020).
Menurut Muhadjir Effendy, virus Covid-19 ini telah terjadi di hampir seluruh belahan dunia juga dialami sebagian besar wilayah di Tanah Air. Provinsi Sumatera Utara (Sumut) termasuk salah satu provinsi dengan jumlah kenaikan angka kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data terkonfirmasi per 11 September 2020, jumlah positif Covid-19 di Sumut menembus angka 8.241 kasus dengan tambahan jumlah kasus baru pada hari tersebut sebanyak 131 kasus. Sedangkan, total pasien sembuh sebanyak 4.959 dan meninggal 349.
“Untuk itu, kita lakukan aksi kampanye sadar memakai masker karena saya lihat di Sumut ini kesadaran penduduk untuk memakai masker masih rendah, perlu ditingkatkan,” ujarnya saat menjadi narasumber seminar dengan tema Sinergitas Muhammadiyah dan Pemerintah Menghadapi Pandemi Covid-19.
Dalam acara Sosialiasi tersebut, Menko PMK turun ke lapangan langsung beraksi dengan membagi-bagikan masker kepada masyarakat sekitar lingkungan kampus UMSU. Tidak kurang dari 40 ribu masker diberikan kepada UMSU untuk nantinya dibagikan kepada civitas akademika UMSU serta masyarakat.
Sesuai arahan Presiden, pemerintah harus berupaya membangun kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dimulai dari memakai masker. Setelah itu akan dilanjutkan dengan kampanye jaga jarak, cuci tangan, dan menghindari kerumunan.
“Itu bertahap, tapi pakai masker ini merupakan prasyarat dari protokol kesehatan yang lain. Kita akan gencarkan terus kampanye pakai masker ini dan saya mohon dukungan semua pihak, termasuk Muhammadiyah dan Pemerintah Sumut,” ungkap Muhadjir.
Dikatakan Muhadjir Effendy bahwa pemerintah juga tengah berupaya menekan angka kematian atau fatalitas akibat wabah Covid-19. Yakni dengan memberikan bantuan fasilitas alat kesehatan (alkes) seperti Polymerase Chain Reaction (PCR) serta ventilator untuk beberapa RS yang menangani pasien Covid-19.
Pada kunjungan kerja tersebut, Menko PMK menyerahkan bantuan ventilator untuk RS Umum Muhammadiyah Sumut. Selain itu juga memberikan bantuan kepada RS Adam Malik berupa alat pelindung diri (APD) sebanyak 432 buah serta 3.600 masker.
“Tujuan saya ke sini juga untuk meninjau pembangunan Gedung Infeksi RSUP H Adam Malik Medan yang dibantu dari sumber dana pemerintah pusat. Dan ini sudah termanfaatkan betul untuk pasien penderita covid kelas berat, untuk yang ringan dan sedang ditanggung di RS di bawah Pemprovsu,” tutur Menko PMK.
Muhadjir Effendy meminta kepada Gubernur Sumut untuk tidak hanya fokus pada penanganan masalah Covid-19, tetapi juga harus membangkitkan kembali perekonomian yang ada di Sumut.
“Ekonomi ini harus ada rem dan gasnya, yang penting jangan rem mendadak dan jangan juga gas pol. Gubernur harus pandai-pandai jangan sampai menangani Covid-19 tetapi ekonomi bermasalah,” tegasnya.
Seraya mengiyakan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga mengutarakan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan pemerintah pusat khususnya alkes dan obat-obatan yang masih sangat dibutuhkan.
“Meskipun kami melakukan pengadaan sendiri tapi kami juga butuh bantuan. Apalagi covid-19 ini datang tidak izin sehingga kami tergagap-gagap menghadapinya,” pungkas Edy. Koordinasi dengan Kemenkes ini juga dilakukan juga mengantisipasi variasi bahan dan alat kesehatan beredar di masyarakat. (Edi Sukarno)