Satuhati.co, Medan – DK (26) babak belur dianiaya suaminya, Katalug (30). Pemicunya, karena DK meminta uang untuk membawa anaknya yang sakit berobat. Padahal, DK saat ini sedang hamil 6 bulan anak kedua mereka.
Tak tahan dengan sikap kasar suaminya, wanita warga Jalan Maplindo, Kecamatan Medan Perjuangan, memilih melaporkan suaminya itu ke Unit PPA Polrestabes Medan.
Kepada wartawan, Rabu (17/6/2020) siang, DK cerita jika penganiayaan yang ia alami terjadi, Selasa (16/6/2020) sekira jam 20.00 wib.
Awalnya DK mendatangi suaminya yang bekerja di Bengkel Teza Motor, Jalan Tuamang, Sidorejo Hilir, Medan Tembung. Tujuannya untuk meminta uang guna membawa anaknya yang berumur 1 tahun berobat karena sedang sakit.
“Sayakan ke tempat kerjanya untuk minta duit karena ia (suami) sudah janji untuk memberi uang guna membawa berobat anak, dan ketepatan hari ini suamiku gajian,” katanya.
Lanjut DK menjelaskan, Katalug mengelak dengan seribu alasan, namun korban terus mendesak. Alhasil, pelaku jadi kesetanan dan menghajar wanita hamil itu hingga jatuh tersungkur berlumuran darah.
“Suamiku itu langsung memukulin wajah dan hidungku hingga keluar darah, bahkan kayaknya patah tulang hidungku. Habis dipukul, dia juga mendorongku hingga aku jatuh tertimpa sepeda motor, padahal aku lagi hamil anaknya juga,” terangnya.
Melihat sang istri terkapar, lantas bukan membuat Katalung iba. Ia justru memilih pergi. Sementara teman-teman suaminya yang berada di bengkel juga tak mau membantunya.
“Memang aku dan suamiku itu udah pisah ranjang, tapi bukan berarti dia lepas tanggung jawab terhadap anak-anakku. Sekarang tekadku udah bulat, udah palak kali aku, biar masuk penjara aja dia,” kesal DK sembari berharap agar Unit PPA Polrestabes Medan segera menangkap suaminya. (*/ir)