METRO24JAM, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, meminta Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) agar komit menjaga pasokan BBM di Sumut, termasuk jenis premium, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada wilayah Sumatera Utara.
Hal itu dikatakan Gubernur Edy Rahmayadi didampingi Staf Ahli Gubernur, Binsar Situmorang, dan Kepala Biro Perlengkapan, Mahfullah Pratama Daulay, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (18/11/2021).
Gubsu juga mengingatkan Pertamina agar jangan sembarangan menghapus premium. “Kalau premium dihapus. Yang di atasnya diturunkan harganya. Ini kan masalah kemampuan. Itu harus ada kajian mendalam,” katanya.
Terkait kelangkaan premium yang dikeluhkan warga Deli Serdang, Gubsu mengaku belum mengetahui Premium langka di Deli Serdang. “Nanti saya cek,” sebutnya.
PREMIUM LANGKA
Sebelumnya, masyarakat Kabupaten Deli Serdang mengeluhkan kelangkaan BBM jenis Premium di daerah tersebut. Bahkan, Pemkab Deli Serdang mengaku butuh bantuan Gubsu untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Mengharapkan dukungan bapak Gubsu mendesak Pertamina untuk segera menyelesaikan kelambatan atau kelangkaan ini agar lancar kembali sebagai mana salah satu roadmap TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) di SU (Sumatera Utara), yaitu kelancaran distribusi,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Deli Serdang, Putra Jaya Manalu, kepada wartawan, Jumat (12/11/2021) lalu.
Putra mengatakan persoalan kelangkaan BBM ini sudah pernah dibahas bersama Pemprov Sumut. Pemkab Deli Serdang sudah meminta Gubsu mendesak Pertamina mengawasi distribusi BBM ini.
“Sudah dibahas di Provinsi, dan kita desak kan lewat Gubsu agar Pertamina menyampaikan kuota per kabupaten/kota,” tuturnya.
Putra juga menjawab soal isu Premium akan dihapuskan di Deli Serdang. Putra mengatakan belum mendapatkan pemberitahuan soal itu.
“Yang saya ketahui belum ada (surat penghapusan distribusi BBM Premium). Tapi atas konfirmasi kami ke BPH Migas menjelaskan karena cuaca dan badai memengaruhi distribusi sehingga terlambat beberapa hari nyampe di SPBU,” jelasnya. (red/dc)