SATUHATI, JAKARTA – Forum Strategis Arah Bangsa (Fostrab) meminta Presiden Joko Widodo mengganti menteri hingga stafsus. Sebab menteri atau pembantu presiden tidak bisa menjalankan visi misi Jokowi.
“Meminta kepada Presiden Ir H Joko Widodo untuk mengevaluasi dan mengganti menteri, stafsus, dan perangkat lain yang kinerjanya sudah tidak lagi sesuai dengan visi dan misi presiden,” ucap Koordinator Fostrab Jamaluddin Malik di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Jokowi menjelaskan pembantu presiden selalu membuat blunder mengakibatkan kegaduhan yang mencoreng nama baik Jokowi. Kegaduhan tersebut misalnya kesalahan typo RUU Cipta Kerja, Surat Perintah kepada Mahasiswa hingga pemberian 20.000 masker ke sebuah acara di Petamburan.
“Meminta kepada Presiden Ir H Joko Widodo sebagai Panglima Tertinggi untuk menertibkan TNI/POLRI termasuk aparatur negara yang melakukan manuver-manuver sehingga dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa,” ucap Tim Inti Presiden ini.
Dia juga meminta Jokowi lebih cermat menerima informasi dan masukan dari pembantu presiden. Jokowi harus melakukan komunikasi intensif dengan tokoh agama, ormas keagamaan, dan masyarakat adat demi menjaga keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara.
“Presiden Ir. H. Joko Widodo harus mengambil langkah-langkah strategis dan taktis serta ketegasan obyektif dalam menghadapi situasi nasional dan internasional,” kata dia.
Atas kegaduhan yang dibuat para pembantu presiden, Jamal mengajak seluruh organ penggerak dan para relawan Jokowi merapatkan barisan demi mengawal visi dan misi presiden sampai akhir periode 2024.
“Mengajak seluruh masyarakat untuk mewaspadai provokasi dari entitas kelompok tertentu yang akan membuat kegaduhan sehingga berimbas pada perpecahan suku, agama dan ras (SARA),” kata dia.
Adapun acara pernyataan sikap ini dihadiri Ketua Relawam Merah Hati Indonesia Hendri Kurniawan, Ketua Kotak Hijau Fami Fachruddin, Sekretaris Laskar Santri Maldini, dan Ketua Coral 98 Herwijanarko. (rh)