MEDAN–Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi telah resmi dinaikkan Pemerintah Sabtu (3/9/22) sekita Jam 14.00.Wib .Diantaranya harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Anehnya meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi naik, namun banyak warga di kota Medan belum mengetahui adanya kenaikan harga Pertalite, Solar dan Pertamax tersebut.
Sementara dari Pantauan awak media ini sekira jam 18.00 Wib dibeberapa SPBU Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Medan Amplas tidak terjadi kehebohan,dan antrian panjang warga yang sedang mengisi bahan bakar, namun sebagian warga ada kaget.
Sedangkan seorang pengemudi yang mengaku bernama Erdi warga kota Medan saat ditemui SPBU 14-202-1162, Jalan Sisingamangaraja Medan Amplas,, yang hendak mengisi minyak mengatakan, kalau kenaikan BBM tidak masuk akal, gila kali naiknya.
“Masakan diam-diam, enggak tau naiknya, gawat kali lah.Awak rakyat kecil jadi tertindas kali pokoknya lah,”bilang Erdi.
Dijelaskannya, apa lagi dengan gaji kecil yang tidak seberapa, dengan naiknya harga BBM otomatis gaji tidak cukup atau kurang jadinya.
Menurutnya, untuk ongkos pergi dan pulang seharusnya cukup Rp50 Ribu satu Minnggu, sekarang harus jadi Rp 80 ribu.
“Harapan saya Pemerintah ada kebijaksanaan, kalau bisa diturunkan lah, jangan kaek gini naiknya dan dengan naiknya BBM otomatis semua pasti akan naik, terutama bahan pokok seperti sembako,”kata Erdi warga kota Medan.
Sedang beberapa orang warga di Simpang Amplas terutama para angen bus,.dan pengemudi angkot mengaku belum mengetahui sama sekali akan kenaikan harga BBM pada hari ini Sabtu (3/9/22).
“Belum tahu kami bang, dari kapan ini naik, baru tahu sekarang, kenapa mendadak kali ya?. Katannya diberita tidak jadi naik?”jalas warga Sabtu (3/9/22) di simpang Amplas mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah.
Warga juga mengaku belum membaca berita atau menonton telivisi hari ini terkait adanya kenaikan harga BBM subsidi.
“Ini kami lagi kerja, kaget juga lah, bisa gawat juga ni, karna ongkos belum naik, tapi BBM uda naik, jelas berkurang lah penghasilan,” ucanya.
Dikatakannya, kok mendadak seperti ini, kalau nanti ongkos kami baikkan sendiri, bisa bertengkar terus sama penumpang.
Warga pun berharap, agar harga BBM standar aja lah kasihan warga yang ekonominya pas-pasan seperti kami ini, maunya turunkan lagi lah jangan dinaikan.
“Kalau BBM.naik seperti ini sangat membebani masyarakat, kalau bisa jangan naik turunkan lagi, walaupun sudah naik seperti ini kan pemerintah bisa nurunkannya lagi, apa yang enggak bisa dilakukan Pemerintah,”bilang warga di Simpang Amplas.
Sementara dari pantau di SPBU Sehll di yang juga di Jalan Singamangaraja harga BBM turun seperti Shell V Power sebelumnya per liter Rp18500 manjadi Rp16470, Shell Super sebelumnya per. Liter.Rp17500 menjadi Rp1570 dan Shell Diesel Ektra sebelumnya per liter Rp19250 menjadi Rp 18 380.per liternya.
“Menurut Anda kalau BBM Shell V Power dan Shell Super ini setara dengan Bensin,”sebutnya.Namun saat ditanya kenapa harga BBM di SPBU Sehll harga BBM diturunkan ia mengaku tidak mengetahuinya. Saya enggak tau, kan saya hanya kerja disini,”bilang Anda. (esa)