MEDAN- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Journalist Class Angkatan 4
selama dua hari, Kamis dan Jumat (9-10/3/2023) di hotel Four Points Jalan Gatot Subroto Medan.
Kegiatan tersebut diikuti 42 jurnalis yang selama ini meliput di Kantor OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) untuk meningkatkan pemahaman wartawan terkait Otoritas Jasa Keuangan.
Journalist class angkatan 4 itu dibuka Deputi komisioner OJK Institute Imansyah dihadiri pejabat OJK lainnya antara lain Direktur Grup Riset Sektor Jasa Keuangan Endang Nuryadin, Analis Eksekutif Aenior Grup Komunikasi Publik /Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot dan Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi.
Dalam sambutannya Irmansyah berharap kegiatan ini dapat meningkatkan literasi masyarakat untuk memahami dan menyikapi produk keuangan.
Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot menuturkan, journalist class sebelumnya digelar tahun lalu di Jakarta selama dua kali, dan satu kali di Bandung.
“Journalist Class Angkatan ke-4 di Medan pertama kali ini diadakan di wilayah Sumatera,” kata Sekar.
Dijelaskannya, pelatihan ini merupakan bentuk kolaborasi dan kerjasama yang dilakukan OJK agar wartawan lebih memahami informasi di sektor industri keuangan dan bisa menyampaikannya kepada masyarakat.
Ia pun berharap dengan memahami produk dan layanan jasa keuangan, wartawan dapat membantu mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dengan penipuan berkedok investasi ilegal.
Pada journalist class ini juga memaparkan tentang isu terkini yang lagi ke mencuat di sektor jasa keuangan, perbankan, asuransi dan Pasar Modal.
Materi yang dipaparkan intinya meningkatkan pemahaman tentang sektor industri keuangan non bank (IKNB), perbankan, asuransi dan pasar modal.
Beberapa materi antara lain upaya dalam mengakselerasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan, perlindungan dan penyelesaian sengketa konsumen jasa keuangan.
Selain itu juga membahas pengawasan market conduct, pengawasan perbankan di era digital dan kebijakan terkini pada sektor perbankan.
Begitu pula untuk asuransi juga dikupas melalui materi penguatan pengawasan di bidang perasuransian.
Keuangan digital juga dibahas dengan materi perkembangan inovasi keuangan digital dan fintech P2P lending di Indonesia serta pembahasan tentang Pasar Modal. (swisma)