MEDAN– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara bersama Dewan Riset dan Inovasi Sumatera Utara serta Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Medan kembali selenggarakan Sumatranomics 2023, Selasa (31/10/2023).
Perhelatan yang ke 4 kalinya ini merupakan bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia (BI) dalam menjawab tantangan perekonomian regional Sumatera untuk mewujudkan Indonesia maju.
Dalam Sumatranomics tahun ini, presentasi call for paper dari tiga finalis terbaik pada masing-masing kategori umum dan mahasiswa menjadi puncak acara.
Sebelumnya diawali launching call for paper dan webinar 4th Sumatranomics pada 13 Maret 2023 dan workshop penulisan karya tulis ilmiah pada 6 dan 7 Juni 2023.
Bertemakan sinergi dan inovasi untuk memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi regional untuk Indonesia maju, presentasi call for paper ini menggali inovasi-inovasi dari peserta secara langsung di hadapan para pengambil kebijakan untuk menjawab peluang dan tantangan pada perekonomian Sumatera dalam mendukung kebangkitan ekonomi regional.
Presentasi ini dilakukan secara hybrid. Secara luring di aula kantor BI Sumut dan daring melalui Zoom dan Youtube.
Presentasi dihadiri Prof. Dr. Ir. Darma Bakti MS selaku Ketua Dewan Riset dan Inovasi (DRIN) Sumut dan Dr. Fadli SE MSi selaku Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Kota Medan.
Selain itu, presentasi dari para finalis diuji dan dinilai langsung para akademisi yang mumpuni di bidangnya dan para pengambil kebijakan yang relevan, yaitu I.G.P. Wira Kusuma selaku Kepala BI Sumut, Deputi BI Sumut, Yura Djalins,
Selain itu Kadis Koperasi dan UKM Sumut, Dr Naslindo SiraitSE MM, Ketua Tim Penilai 4th Sumatranomics, Prof Dr Ir Bustanul Arifin M.Sc dan
dan Prof. Dr. Ir. Darma Bakti selaku Ketua DRIN Sumut.
Kegiatan diawali opening speech oleh Dr. Fadli, SE MSi.
Dalam pembukaan dia mengapresiasi 4th Sumatronomics ini sebagai upaya konsisten BI Sumut menggali ide-ide dalam proses perumusan kebijakan berbasis riset dan turut menumbuh kembangkan budaya penelitian pada masyarakat.
Sedangkan I.G.P. Wira Kusuma memaparkan antusiasme publik dalam melahirkan karya-karya ilmiah yang mengangkat isu-isu ekonomi di wilayah Sumatera sangat tinggi.
Hal ini tercermin pada jumlah paper yang diterima panitia yang pada tahun ini mencapai 180 paper atau melonjak 33,3% dibandingkan 2022.
Paper yang terkumpul terbagi ke dalam tiga topik utama yang relevan dengan isu perekonomian Sumatera yaitu: memperkuat bauran dan sinergi kebijakan di daerah, memperkuat transformasi sektor riil, dan digitalisasi ekonomi dan keuangan.
Beliau juga berharap ide dan rekomendasi kebijakan yang dihasilkan para penulis tidak hanya berhenti di tataran penulisan, namun dapat berkontribusi dalam mendukung perumusan dan implementasi kebijakan di Sumatera.
Kegiatan call for paper ini diakhiri dengan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah oleh I.G.P. Wira Kusuma.
Juara 1 kategori umum diraih Galuh Tri Pambekti dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Irna Puji Lestari dari Universitas Gajah Mada.
Sedangkan juara 2 diraih Ragdad Cani Miranti, Sri Indriyani Siregar, dan Aan Budhi Willyana dari Badan Pusat Statistik dan
Juara 3 disabet Khairul Amri dari UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
Sedangkan juara 1 kategori mahasiswa diraih Ariel Bhaskara Haposan Sihombing, Kleovan Nathanael Gunawan, dan Raden Feyra Yasmine dari Universitas Indonesia .
Juara 2 diraih Muhammad Firdaus Al Farohi, Amanda Novriwani Saragih, dan Mukhlas Mahrawi Harahap dari Universitas Indonesia. Sedangkan juara 3 disabet Mimma Maripatul Uula dari Tazkia Islamic University Bogor
Seluruh pemenang menerima hadiah senilai total 128,5 juta rupiah dan tambahan insentif sebesar 15 juta rupiah untuk paper yang berhasil lolos ke dalam jurnal terindeks Scopus .
Ajang 4th Sumatranomics merupakan inisiatif dari BI Sumut untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai perkembangan ekonomi dan isu-isu strategis di kawasan Sumatera.
Inisiatif ini juga berfokus pada pencarian rekomendasi dan solusi kreatif untuk menangani berbagai tantangan yang ada di Sumatera.
Selanjutnya, wawasan yang dihasilkan dari inisiatif ini dimaksudkan untuk mendukung rekomendasi kebijakan kepada pemerintah, baik di tingkat regional Sumatera maupun nasional.(swisma)